Ok sekarang saya akan melanjutkan tulisan saya yang sebelumnya Pemeriksaan Pajak (Part 2)
Nah setelah kita mengobrak-abrik apa saja kewajiban dan hak wajib pajak maupun pemeriksa pajak,sekarang kita akan obrak-abrik tahapan pemeriksaan pajak.
Tapi kali ini sangat spesial, kenapa spesial ? Hahahaha... Karena saya akan memberikan hasil kerja kelompok saya (Saya, Windy dan Triyoga) mengenai tahapan pemeriksaan pajak yang pernah ditugaskan oleh dosen saya.
(Klik gambar utk memperbesar kemudian klik kanan utk lanjut ke gambar berikutnya)
Udah ngerti bagaimana tahapan pemeriksaan pajak ? Mudah-mudahan artikel saya ini bisa membantu teman-teman. Setelah saya meluncurkan 3 artikel mengenai pemeriksaan pajak 
, saya berharap tidak ada lagi wajib pajak yang takut diperiksa. Karena selama ini wajib pajak selalu menganggap pemeriksaan pajak sebagai momok yang sangat menakutkan . Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya di Pemeriksaan Pajak (Part 1) pemeriksaan pajak itu dilakukan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan, jadi wajib pajak tidak perlu takut lagi apabila dilakukan pemeriksaan terhadap dirinya, walaupun ia sudah merasa benar. Yang paling penting semua kelengkapan data yang diminta oleh pemeriksa pajak bisa kita buktikan dan jujur pada saat dilakukan pemeriksaan.
Seperti yang kita ketahui akhir-akhir ini ada beberapa kasus korupsi yang menimpa pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP), menurut saya, kasus tersebut tidak hanya diakibatkan oleh pegawai pajak itu sendiri, tetapi juga karena keterlibatan wajib pajak. Maksudnya ? Transaksi-transaksi yang mereka lakukan adalah hasil 'negosiasi kotor' dengan wajib pajak bukan ? Nah maka dari itu, apabila kita ingin menciptakan sistem perpajakan yang bersih, semua elemen yang terlibat harus benar-benar menunjukkan integritas mereka. Baik pemeriksa pajak maupun wajib pajak itu sendiri. Sistem perpajakan semakin baik akan meningkatkan penerimaan negara kita, sehingga pembangunan di Indonesia pun semakin baik dan lancar.
, saya berharap tidak ada lagi wajib pajak yang takut diperiksa. Karena selama ini wajib pajak selalu menganggap pemeriksaan pajak sebagai momok yang sangat menakutkan . Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya di Pemeriksaan Pajak (Part 1) pemeriksaan pajak itu dilakukan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan, jadi wajib pajak tidak perlu takut lagi apabila dilakukan pemeriksaan terhadap dirinya, walaupun ia sudah merasa benar. Yang paling penting semua kelengkapan data yang diminta oleh pemeriksa pajak bisa kita buktikan dan jujur pada saat dilakukan pemeriksaan.Seperti yang kita ketahui akhir-akhir ini ada beberapa kasus korupsi yang menimpa pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP), menurut saya, kasus tersebut tidak hanya diakibatkan oleh pegawai pajak itu sendiri, tetapi juga karena keterlibatan wajib pajak. Maksudnya ? Transaksi-transaksi yang mereka lakukan adalah hasil 'negosiasi kotor' dengan wajib pajak bukan ? Nah maka dari itu, apabila kita ingin menciptakan sistem perpajakan yang bersih, semua elemen yang terlibat harus benar-benar menunjukkan integritas mereka. Baik pemeriksa pajak maupun wajib pajak itu sendiri. Sistem perpajakan semakin baik akan meningkatkan penerimaan negara kita, sehingga pembangunan di Indonesia pun semakin baik dan lancar.
Sampai disini dulu ya gan, mau siap tempur buat UTS , semoga tulisan ini berguna buat kita
"Lunasi Pajaknya, Awasi Penggunaannya."
Sumber :
No comments:
Post a Comment